Malam yang indah, sangat indah. Berjalan menuju setitik cahaya di pojok sana. Aku tak berpikir apapun saat itu. aku hanya ingin mendekati situasi yang terlihat labih terang dengan harapan, sedikit membuatku lupa akan tercecernya tatanan hidup ini. Aku tak mendengar suara orang yang bercakap seperti biasanya. Yang kudengar hanyalah jeritan gadis yang kebingungan. Telingaku sakit. Aku berlari mendekati gadis itu, satu, dua langkah dan bahkan seratus langkah, aku merasa tak ada gunanya kaki ini bergerak. Terlihat nyata, tapi tolong ini sangat membuatku lelah. Aku lelah untuk berlari kesana, sementara aku tak mengerti nyata atau tidaknya tujuanku itu. Namun untuk berhenti, aku tak sanggup. Telinga ini terlalu sakit untuk mendengarkan jeritan itu. Apapun caranya aku harus membuat gadis itu diam. Aku berfikir sejenak, jika sesuatu yang tak pasti nyata atau tidak, mengapa aku harus menuju untuknya menggunakan sesuatu yang sangat nyata? Tetapi jika aku menggunakan sesuatu yang tak nyata, bagaimana caraku tau nyata atau tidaknya tujuanku itu. Kemudian aku berjalan seolah itu nyata tapi tolong tetaplah diam. Dan yang mengejutkan untukku, gadis itu menghilang. Aku hanya melihat cermin besar dibawah setitik cahaya. Perlahan aku melangkah, mendekati cermin itu. Ketika aku menatap cermin, aku melihat kembali gadis itu. Iya, tepat didepanku dengan paras yang sama persis denganku. Aku hanya dapat melihatnya di cermin. Lalu bagaimana caraku memeluknya supaya gadis itu lebih tenang? Aku mencoba berbicara dengannya. Tetapi aneh, secara bersamaan dia mengatakan hal yang sama untukku. "Lalu siapa dia?"Dengan pertanyaan seperti itu, secara spontan terfikir satu pertanyaan yang sama yang ingin kutanyakan kepada diriku sendiri. "Siapa aku?". Sekarang aku tak mengetahui siapa pemilik namaku yang asli. Karena aku pun tak tau, mungkin saja gadis itu berpikir sama denganku. Mungkin gadis itu hanya dapat melihatku dari cermin. Mungkin gadis berpikir kenapa aku begitu jahat. Iya aku tau. Aku tersadar aku terlalu kejam dengannya. Karena itu cermin. Disitu ternyata aku tau siapa aku sesungguhnya. Cukup. Ternyata selama ini bayanganku lebih nyata daripada diriku sendiri. Selama ini yang kutahu aku nyaman bahkan bahagia, tapi dibalik diriku sendiri ada yang ingin berkata, " tolong hentikan semua ini".
Percayalah wahai manusia, aku jauh lebih
bisa dipercaya. Kau penuh kepalsuan, dan
Ketahuilah aku korbannya(hati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar